Sejarah Viking: Bjorn Ironside

Bjorn Ironside, adalah  putra dari Ragnar Lothbrok, Ia merupakan salah satu raja Swedia yang hidup pada abad ke 9 dan dianggap sebagai salah satu pendiri dan penguasa pertama dinasti kolonial protohistoric, Dinasti Munsö.

Tidak seperti yang digambarkan di film serial Viking, Lagertha the Shieldmaiden bukanlah ibu kandung Bjorn. Lagertha dan Ragnar memiliki seorang putra tapi dia diberi nama Fridleif. Bjorn adalah putra dari Ragnar Lothbrok dan Putri Aslaug. Selain itu, Bjorn bukanlah anak sulung mereka. Ia adalah anak kedua setelah Ivar the Boneless.

Bjorn Ironside memiliki tiga saudara; Ivar the Boneless, Hvitserk, Ubbe dan tiga saudara tiri; Agnar dan Eric / Eirik (dari Thora Town-Hart, istri pertama Ragnar Lothbrok), dan Fridleif (dari Lagertha).

Masa Keemasan Björn Ironside

Dididik sebagai prajurit yang tak kenal takut dan pemimpin yang berwibawa dan keras seperti ayahnya, Björn Ironside menyerbu dan menjarah banyak tempat termasuk Prancis, Spanyol, Italia, Inggris, Wales, kota-kota di Laut Mediterania seperti Sisilia dan pesisir Afrika Utara.

Namun, tidak ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa Rollo menemani Björn Ironside selama masa penjarahan ini.

Sebenarnya, hal tersebut mustahil terjadi mengingat Bjorn Ironside diperkirakan telah meninggal pada tahun 859 tepat 1 tahun sebelum Rollo lahir.

Begitu juga dengan Floki, ia juga mungkin tidak ada saat Bjorn berlayar ke Laut Mediterania. Floki diperkirakan lahir pada tahun 83 dan Bjorn Ironside telah berusia 53 tahun dengan mempertimbangkan tahun kelahiran Bjorn yang diasumsikan 777.

Menurut catatan sejarah, Bjorn dan Hastein (yang diasumsikan sebagai salah satu putra Ragnar Lothbrok atau seseorang yang ditunjuk Ragnar sebagai mentor Bjorn) menyerbu Prancis dan berlayar ke Laut Tengah. Setelah merampok pantai Spanyol, mereka kembali merampok Prancis lebih awal dan melanjutkan perjalanan ke kota Pisa, Italia.

Mereka tidak bisa maju lebih jauh saat mereka tiba di gerbang kota Luna yang pada awalnya mereka anggap sebagai kota Roma.

Penaklukkan Luna menjadi salah satu pertempuran Bjorn Ironside yang paling penting. Dia berhasil merebut kota dengan menggunakan kecerdasannya, salah satu aspek yang membuatnya menjadi salah satu pemimpin paling terkenal sepanjang sejarah.

Penaklukkan Luna

Setelah kesulitan menembus pertahanan kota Luna , Bjorn memikirkan cara yang tidak masuk akal untuk masuk ke kota. Dia menyuruh anak buah nya untuk menyebarkan berita kematiannya namun sebelum meninggal ia telah memeluk agama Kristen dan ia ingin dikuburkan di tempat suci di dalam Kota Luna.

Akhir nya Pendeta dan penguasa Luna mengizinkan “mayatnya” dibawa oleh sekelompok kecil penjaga (yang menurut beberapa catatan, membawa pedang di bawah jubah mereka). Setelah memasuki gereja, Bjorn keluar dari kotak mengejutkan semua orang dan bertempur menuju gerbang kota. Dia kemudian membuka gerbang kota agar tentara nya bisa masuk dan berhasil menguasai kota tersebut.

Trik yang digunakan Bjorn ini dikaitkan dengan Hastein dalam beberapa catatan sejarah dan seolah-olah Ragnar Lothbrok juga menggunakan trik ini untuk memasuki Paris di serial TV, Viking.

Setelah Luna, Bjorn dan armada Viking menggerebek Sisilia dan pesisir Afrika Utara. Dalam perjalanan pulang, mereka berhadapan dengan pasukan Al-Andalus di Selat Gibraltar.

Mereka menghadapi senjata yang sangat berbahaya yang disebut api Yunani (senjata pembakar yang bisa terus menyala bahkan di permukaan air) yang menghancurkan 40 armada kapal Viking. Namun ia berhasil kabur ke Swedia.

Ragnar & Bjorn

Setelah kesuksesan putra-putra nya, Ivar the Bones dan Bjorn Ironside yang berhasil menjarah seluruh Eropa dan Laut Mediterania, Ragnar Lothbrok menjadi cemburu pada anak-anaknya dan tidak ingin anak-anaknya memerintah Swedia. Dia kemudian menugaskan Eysteinn Beli sebagai raja pengganti dan berlayar untuk menyerang Kerajaan Northumbria dan mengalahkan musuh lamanya, King Aella.

Merasa kecil dan remeh karena keberhasilan yang dicapai putra-putranya, Ragnar tidak berpikir secara matang dan menyerang Kerajaan Northumbria dengan kekuatan yang sangat kecil.

Ragnar Lothbrok menjadi korban kesombongannya dan ditangkap dan dieksekusi oleh King Aella. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa dia dilemparkan ke dalam lubang ular oleh raja sementara sumber lainnya menyebutkan bahwa Ragnar Lothbrok meninggal karena penyakit misterius (yang diyakini sebagai disentri).

Balas Dendam & Menjadi Raja Swedia

Setelah mengalahkan Eysteinn Beli, Bjorn Ironside menjadi Raja Swedia. Dia dan saudara laki-lakinya menyerang Kerajaan Northumbria untuk membalas dendam kematian ayah mereka. Namun, upaya ini sia-sia, pasukan King Aella berhasil mengalahkan pasukan Viking.

Ivar, kakak laki-laki tertua, yang juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dalam sejarah Viking, mengatakan kepada saudara-saudaranya bahwa dia tahu sejak awal bagaimana Ragnar akan mati dan dia meminta Raja Aella untuk rekonsiliasi. Akhirnya, Raja Aella memberikan tanah, tempat dia membangun kota York.

Selama bertahun-tahun, Ivar memperkuat posisinya dan ketika dia menganggap waktunya telah tepat dia memanggil saudara laki-lakinya untuk menyerang Kerajaan Northumbria sekali lagi. Bergabung dengan beberapa orang Inggris yang diajak oleh Ivar, pasukan Viking menggerebek Northumbria dan menangkap Raja Aella hidup-hidup.

Bjorn memutuskan “elang darah” akan menjadi hukuman yang sesuai bagi Raja Aella. Mereka memotong dan membuka tulang belakang King Aella, mematahkan tulang rusuknya dan menarik paru-parunya.

Setelah ayah mereka meninggal, putra-putra Ragnar membagi kerajaan dan menempatkan Bjorn Ironside menjadi penguasa Uppsala dan Swedia.

Bjorn memiliki dua putra, Refil dan Erik Björnsson.  Erik menjadi raja Swedia berikutnya setelah Bjorn meninggal.

Bjorn Ironside mendirikan House of Münso di Swedia, yang dikenal sebagai Dinasti Tua yang memerintah Swedia selama beberapa generasi sampai  mereka diusir dari Swedia setelah perang saudara yang panjang yang berakhir abad ke-10.

Nama Münso berasal dari nama sebuah pulau dimana ada bukit yang dipercaya sebagai kuburan Bjorn Ironside.

Kehidupan Bjorn didokumentasikan dalam beberapa kronik abad pertengahan awal seperti ‘kisah Hervarar’ (juga dikenal sebagai ‘Saga Raja Heidrek yang Bijaksana’), ‘Ragnarssona þáttr saga’ (‘Kisah para anak Ragnar’) serta ‘Annales Bertiani’ atau ‘Annals of Fontenelle’, di mana dia disebut sebagai ‘Berno’, seorang kepala suku Viking yang merampok Prancis modern sepanjang sungai Seine sepanjang tahun 850an.