Negara-Negara Yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia Setelah Proklamasi

Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan bentuk pernyataan kepada rakyat Indonesia bahwa kita telah terbebas dari penjajahan. Namun proklamasi ini juga merupakan bentuk pemberitahuan kepada publik Internasional bahwa kita memprolamirkan sudah menjadi bangsa yang merdeka. Tidak lagi dijajah oleh pemerintahan Belanda ataupun sekutunya.

Namun dalam perjalannya ada negara-negara yang mengakui secara de Jure dan de facto kemerdekaan Indonesia tepat setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Beberapa negara tersebut antara lain:

1. Mesir

Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekan Indonesia. Pengakuan Mesir akan kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 22 maret 1946. Dukungan ini terjadi bertepatan dengan kedatangan Konsulat Jendral Mesir Muhammad Abdul Mu’im pada tanggal 13-16 Maret 1946. Tujuan kedatangannya adalah sebagai bentuk dukungan terhadap Indonesia serta menjalin kerjasama dengan Indonesia. Perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Mesir dilaksanakan mlai tanggal 10 Juni 1947.

Sejak saat itu Mesir juga menjadi negara yang aktif mendorong Liga Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Pasca dukungan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia negara-negara Liga Arab lainnya juga ikut mengakui kemerdekaan Indonesia. Alasan dukungan dari negara-negara Liga Arab karena alasan ikatan keagamaan, persaudaraan , dan kekeluargaan.

2. India

India merupakan negara kedua yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de Jure. Hal ini disampaikan langsung oleh perdana mentri India pada saat itu Jawaharlal Nehru. Pernyataan secara resmi dilakukan oleh perdana mentri India ini pada tanggal 2 September 1946.

Dukungan dari India terhadapat Indonesia ini tidak terlepas dari kedekatan Sukarno dengan Perdana mentri India pada saat itu. Selain itu dukungan India juga didasrkan karena kesamaan latarbelakang pernah dijajah oleh negara barat.

Sebelumnya India dan Indonesia pernah melakukan kerjasama. Kerjasama ini dijalin pada saat itu melalui Sultan Syahrir sebagai perwakilan Indonesia dan K.M Punjabi sebagi perwakilan India. Kerjasama ini terjadi karena pada saat itu India mengalami kelangkaan beras dan Indonesia mengalami kelangkaan alat-alat pertanian dan obat-obatan. Kerjasama ini kemudian dikenal sebagai demokrasi beras. Indonesia mengirim 500.000 ton beras dan India mengirim pakaian, alat-alat pertanian, serta obat-obatan.

3. Suriah

Dorongan dari Mesir kepada Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia menjadikan Suriah menjadi negara Liga Arab kedua yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Suriah mengakui kemerdekaan dan mendukungnya sejak 2 Juli 1947. Hal yang melatarbelakanginya adalah dorongan dari Mesir sebagai negara Liga Arab, sebagian besar penduduk memeluk agama islam, perasaan senasib yang pernah dijajah oleh bangsa barat.

Suriah termasuk negara dari Liga Arab yang gencar membantu mengangkat isu tentang Indonesa dalam sidang PBB pada tahun 1947. Tujuannya adalah agar agresi militer belanda di Indonesia segera dihentikan dan negara-negara di dunia mengakui kemerdekaan Indonesia sepenuhnya. Perwakilan negara Suriah di PBB Faris Al-Khouri menjadi sosok yang menjadi perwakilan negara Suriah dalan sidang PBB tersebut.

Berhentinya agresi militer Belanda dan sekutunya di Indonesia dan menjadikan kemerdekaan Indonesia diakui oleh negara-negara di dunia merupakan salah satu hasil dari sidang PBB yang dilakukan pada tahun 1947, dan negara Suriah merupakan salah satu negara yang membantu Indonesia pada saat itu.

Semenjak pengakuan terhadap Indonesia maka sejak saat itu pula hubungan bilateral antara Surian dan Indonesia terjalin.

4. Negara Vatikan

Vatikan menjadi negara eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure pada 6 Juli 1947. Hal ini ditandai dengan adanya kedutaan Vatikan di Jakarta.

Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Vatikan disampaikan oleh Paus Pius ke XII melalui Marie Joseph. Kemudian dia ditunjuk menjadi duta besar Vatikan di Indonesia dari tahun 1947-1955. Pengaruh Vatikan secara agama dan sosial di eropa menjadikan keuntungan yang besar buat Indonesia. Hal ini bisa mendorong negara-negara eropa lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara djure dan de facto.

Kesamaan prinsip yang dijunjung tinggi oleh Vatikan dan Indonesia menjadi latar belakang dukungan dari Vatikan terhadap kemerdekaan Indonesia. Kesamaan prinsip dalam menuntut perdamaian dunia, menolak adanya kepercayaan atheis, menjujung tinggi kerukunan antar umat beragama, serta keadilan bagi seluruh manusia di dunia.

5. Lebanon

Lebanon menjadi negara ketiga dari Liga Arab yang mengakui kemerdekaan Indonesia setelah Indonesia merdeka. Pengakuan Lebanon secara de facto terjadi pada tanggal 29 Juli 1947. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh presiden Lebanon pada saat itu Bechana el-Khoury. Selang tida tahun setelahnya Indonesia resmi melakukan hubungan bilateral dengan Lebanon yaitu pada tahun 1950 dan sampai sekarang itu masih berjalan. Pada tahun itu juga Indonesia membangun gedung kedutaan Indonesia di Beirut.

Seperti negara Liga Arab yang lain pengakuan kemerdekaan Indonesia yang diberikan oleh Lebanon dikarenakan rasa persaudaraan oleh kesamaan mayoritas penduduk yang memeluk agama Islam, serta kesamaan yang pernah menjadi jajahan negara barat.