Sejarah Virus Corona

Coronavirus adalah keluarga besar dari berbagai virus. Beberapa dari virus tersebut menyebabkan flu biasa pada manusia. Lainnya menginfeksi hewan, termasuk kelelawar, unta, dan sapi. Tetapi bagaimana SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan COVID-19, muncul?

Virus corona menyebabkan gejala flu yang khas seperti sakit tenggorokan, batuk, dan hidung tersumbat, dan tampaknya sangat umum; satu studi awal memperkirakan bahwa 3 persen penyakit pernapasan di rumah anak-anak di Georgia selama tujuh tahun pada 1960-an disebabkan oleh OC43, dan sebuah studi tahun 1986 terhadap anak-anak dan orang dewasa di Italia utara menemukan bahwa jarang ditemukan subjek yang tidak memiliki antibodi terhadap virus itu (indikator infeksi masa lalu).

Coronavirus berubah menjadi lebih mematikan pada saat wabah SARS. Meskipun terkait dengan OC43 dan 229E, SARS-CoV jauh lebih mematikan, menewaskan sekitar 10 persen orang yang terinfeksi—total 774 di seluruh dunia, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Meskipun masih belum jelas persis dari mana SARS-CoV berasal, virus serupa kemudian ditemukan pada kelelawar, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus tersebut dapat melompat ke manusia melalui perantara seperti musang.

Berikut yang baru kita ketahui tentang virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina, pada akhir 2019 dan telah memicu pandemi global.

Dari Mana Virus Corona Berasal?

Para ahli mengatakan SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar. Itu juga bagaimana virus corona di balik sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS) dimulai.

SARS-CoV-2 diduga membuat lompatan ke manusia di salah satu “pasar basah” terbuka di Wuhan. Pasar itu adalah tempat pelanggan membeli daging dan ikan segar, termasuk hewan liar seperti ular, babi hutan, anjing dan rakun. Kondisi yang ramai dapat membuat virus dari hewan yang berbeda bertukar gen. Beberapa viru mengalami mutasi sehingga dapat menginfeksi dan menyebar manusia.

Namun, pasar Wuhan tidak menjual kelelawar pada saat wabah. Itu sebabnya kecurigaan awal juga jatuh pada trenggiling yang dijual secara ilegal di beberapa pasar di China. Beberapa virus corona yang menginfeksi trenggiling mirip dengan SARS-CoV-2.

Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia menemukan bahwa peternakan satwa liar di China kemungkinan besar menjadi sumber virus SARS CoV 2, yang mengawali pandemi Covid-19.

Peternakan satwa liar ini, banyak berdiri di sekitar provinsi Yunnan, China Selatan, dan kemungkinan terbesarnya peternakan ini memasok hewan liar tersebut ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan.

Tim WHO yang melakukan perjalanan ke China ini menduga, bisa saja hewan liar tersebut tertular virus SARS CoV 2 dari kelelawar yang ada di daerah tersebut.

Banyak teori konspirasi merebak yang menduga terkait asal usul virus ini, salah satu teori menyebutkan jika virus ini dibuat di laboratorium Wuhan secara sengaja, namun penyidik WHO menepis anggapan itu.

Pendapat umum di antara para ilmuwan, yakni virus corona berpindah dari kelelawar ke manusia dan kemungkinan melalui perantara spesies hewan lain.

Dan hasilnya hasil investigasi WHO menemukan jika kemungkinan virus ditularkan kelelawar di China Selatan ke salah satu hewan peternakan satwa liar, hingga akhirnya berpindah ke manusia.

Tim investigasi juga sempat berbicara dengan pasien pertama Covid-19. Pasien pertama ini adalah seorang pekerja kantoran berusia 40-an tahun, tanpa catatan riwayat perjalanan, dan dilaporkan terinfeksi pada 8 Desember.

Temuan tersebut semakin memperkuat spekulasi yang menganggap Covid-19 menyebar di China jauh sebelum pertengahan Desember 2019.